Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Aceh 2022

Perpustakaan 28 Agustus 2024 11:36:46

-

Pembangunan literasi masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis serta menanamkan kecintaan membaca pada masyarakat. Perpustakaan Nasional bersama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh melakukan kajian untuk mengetahui Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat. Sejauh ini, IPLM dilakukan dalam kurun 4 tahun yaitu 2020-2023.

Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) adalah Kegiatan perpustakaan yang berupa sensus atau pendataan untuk mengetahui tingkat pembangunan literasi masyarakat yang diperoleh dari unsur-unsur pembangun literasi masyarakat (UPLM) yang bersumber dari data sekunder dan aspek masyarakat (AM) dalam upaya membina dan mengembangkan perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat guna meningkatkan literasi masyarakat. 

Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Indonesia semakin meningkat dari tahun sebelumnya. Upaya bersama Perpustakaan Nasional untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia telah menunjukkan hasil positif. Namun, peningkatan yang terjadi belum signifikan, sehingga IPLM Indonesia masih pada level sedang. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak tantangan yang harus diatasi untuk mencapai tujuan menjadikan masyarakat Indonesia yang lebih literat.

Dari data IPLM  tahun  2020-2023 maka rata-rata nilai adalah 59,60 dengan katagori sedang, ini artinya nilai tingkat literasi masyarakat Indonesia belum mencapai  nilai 60. Hal ini menunjukkan masih perlu dilakukan upaya-upaya oleh berbagai pihak untuk meningkatkan literasi masyarakat  Indonesia.

Meskipun Aceh berhasil menduduki peringkat ke-16 dalam Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) se-Indonesia pada tahun 2023 dan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan skor 66,23, namun masih terdapat disparitas pembangunan literasi yang cukup signifikan di berbagai wilayah. Terdapat 4 kabupaten/kota yang masuk dalam kategori tinggi, namun ironisnya, ada 7 daerah lainnya yang masih tergolong rendah. Fakta ini menunjukkan bahwa pembangunan literasi di Aceh masih belum merata dan perlu adanya upaya lebih intensif untuk mengurangi kesenjangan tersebut. Adanya daerah dengan kategori rendah mengindikasikan adanya tantangan dalam hal akses terhadap perpustakaan, fasilitas belajar, dan program-program peningkatan literasi, serta potensi adanya faktor-faktor penghambat pembangunan literasi lainnya yang perlu diidentifikasi dan ditangani secara komprehensif.

Adapun upaya yang dilakukan DPKA untuk Kabupaten Simeuleu yang menduduki peringkat terakhir IPLM tahun 2023 yaitu mengadakan kampanye membaca yang bertujuan agar  dapat meningkatkan literasi dan gemar membaca dikalangan masyarakat umum di berbagai tingkatan. Selain Kabupaten Simeuleu, Pejabat Gubernur juga mengadakan Kegiatan Hari Kunjung Perpustakaan yang merupakan upaya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan semaksimal mungkin peran perpustakaan sebagai media pembelajaran dan kreativitas. Kegiatan ini juga merupakan upaya memotivasi masyarakat berkunjung ke perpustakaan sehingga menumbuhkan minat dan budaya baca.


Sumber: Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Aceh

Rekomendasi
recommendation

Top 5 Kabupaten Termiskin di Aceh

Sosial
recommendation

Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) Aceh 2022

Pemerintahan
recommendation

Produksi Daging Ruminansia Aceh

Pangan.