---

-

Nilai Tukar Nelayan (NTN) merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui kemampuan tukar ikan hasil tangkapan terhadap barang/jasa yang diperlukan untuk kebutuhan produksi maupun kebutuhan konsumsi rumah tangga. Secara definitif, Nilai Tukar Nelayan (NTN) adalah rasio antara indeks harga yang diterima nelayan (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan (Ib) yang dinyatakan dalam bentuk persentase.

Provinsi yang memperoleh NTN tertinggi di Pulau Sumatera pada tahun 2023 adalah Provinsi Sumatera Selatan dengan angka mencapai 112,69% dan Provinsi Aceh di peringkat ke-4 dengan angka 104,42%, dengan angka tersebut Nilai Tukar Nelayan Provinsi Aceh menduduki peringkat ke-11 di Indonesia pada tahun 2023.

Komponen yang menyokong nilai tukar nelayan yaitu indeks harga yang diterima nelayan dan indeks yang dibayar nelayan. Indeks harga yang diterima nelayan adalah ukuran rata-rata harga jual hasil tangkapan nelayan. Ini mencerminkan pendapatan yang diperoleh nelayan dari penjualan produk perikanan mereka. Dan indeks harga yang dibayar nelayan adalah ukuran rata-rata harga barang dan jasa yang dibutuhkan nelayan untuk kegiatan produksi dan konsumsi. Ini mencakup biaya bahan bakar, peralatan, bahan baku, dan barang konsumsi sehari-hari.

Pada tahun 2020-2022 nilai tukar nelayan terus naik dari tahun ke tahunnya, tetapi di tahun 2023 Nilai Tukar Nelayan Provinsi Aceh turun, dari angka 111,83% di tahun 2022 ke angka 110,08% di tahun 2023.

Faktor-faktor yang mempengaruhi indeks harga yang diterima nelayan yaitu permintaan pasar, kualitas hasil tangkapan, dan kebijakan harga. Faktor-faktorr yang mempengaruhi indeks harga yang dibayar nelayan yaitu biaya produksi,inflasi dan kebijakan subsidi. Apabila Nilai Tukar Nelayan lebih dari 100%, menunjukkan bahwa indeks harga yang diterima nelayan lebih tinggi daripada indeks harga yang dibayar. Dengan kata lain, daya beli nelayan meningkat karena mereka mendapatkan harga jual yang lebih tinggi relatif terhadap biaya yang mereka tanggung. Hal ini berdampak pada kesejahteraan nelayan yang akan meningkat, sehingga memiliki kemampuan lebih besar untuk membeli barang dan jasa yang diperlukan. Apabila Nilai Tukar Nelayan sama dengan 100%, ini menunjukkan keseimbangan antara harga yang diterima dan harga yang dibayar. Pendapatan nelayan sama dengan biaya yang mereka keluarkan. Hal ini menunjukkan tidak ada perubahan signifikan dalam daya beli nelayan dengan kata lain kondisi ekonomi nelayan stabil. Apabila Nilai Tukar Nelayan kurang dari 100%, ini menunjukkan bahwa indeks harga yang dibayar nelayan lebih tinggi daripada indeks harga yang diterima. Dalam hal ini, biaya yang dikeluarkan nelayan lebih besar dibandingkan pendapatan yang diperoleh. Hal ini berdampak pada kesejahteraan nelayan yang akan menurun, dan nelayan mungkin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan produksi atau konsumsi.

Nilai Tukar Nelayan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya fluktuasi harga pasar, dimana perubahan harga pasar hasil tangkapan dapat mempengaruhi indeks harga yang diterima nelayan dan perubahan harga barang dan jasa yang diperlukan nelayan dapat mempengaruhi indeks harga yang dibayar. Selai itu, kebijakan ekonomi dan regulasi juga ikut mempengaruhi nilai tukar nelayan, dimana subsidi dari pemerintah atau kebijakan bantuan dapat mempengaruhi biaya yang dibayar oleh nelayan dan  kebijakan terkait harga jual hasil tangkapan dapat mempengaruhi pendapatan nelayan. Nilai Tukar nelayan juga dipengaruhi oleh inflasi dan krisis ekonomi, dimana Inflasi umum dapat mempengaruhi biaya hidup dan harga barang serta jasa dan krisis ekonomi atau fluktuasi mata uang dapat mempengaruhi harga dan daya beli.

Nilai Tukar Nelayan ini dapat membantu dalam mengevaluasi kesejahteraan ekonomi nelayan dan sejauh mana mereka mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka. Pemerintah juga dapat menggunakan Nilai tukar Nelayan untuk merancang kebijakan yang mendukung sektor perikanan, seperti subsidi atau regulasi harga, untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Nilai tukar Nelayan juga dapat berguna untuk perencanaan dan srategi kedepan, dimana nelayan dan pemangku kepentingan dapat menggunakan Nilai tukar Nelayan untuk merencanakan strategi bisnis, menetapkan harga jual, dan mengelola biaya produksi.

---

Sumber: Nilai Tukar Nelayan (NTN)

Rekomendasi

---